Tujuanpendidikan adalah menjadikan anak-anak anggota masyarakat yang baik, yaitu anggota masyarakat yang memiliki keterampilan praktis dan pandai memecahkan masalah sosial sehari-hari. 4. Menurut konstitusi. Negara Indonesia memiliki tujuan pendidikan sebagaimana diatur dalam UUD 1945 dan UU No. 20 tahun 2003. PengertianMakalah Fungsi Tujuan Dan Contoh Pengertian Bisnis, Tujuan, Bentuk, Fungsi, Ciri, Jenis, Contoh. Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing.. Seorangpendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:[12] 1. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan agama. 2. Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan. A Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, sepiritual, ataupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. B. Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervisi, kepengawasan Tujuandan Fungsi Perencanaan - infoteknikindustri.com. Jun 23, 2021 . Pengertian dan Proses Perencanaan Produk, Tujuan dan Fungsi Perencanaan Produksi. 6/23/2021 07:53:00 AM faizarteta Teknik Industri. Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan Kaitannya dengan hal ini sebagai pendidik tentulah kita harus mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan di negara ini dengan ke fleksibelan yang memang membawa kita ke taraf kehidupan globalisasi ini. Pada makalah ini akan di bahas mengenai tujuan dan fingsi pendidikan. B. Rumusan Masalah . Pada makalah ini ada beberapa rumusan masalah 6EeQ. – Pendidikan merupakan adalah kemauan untuk dapat mengembangkan kemampuan diri. Pendidikan memang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan baik itu dari pikiran dan juga perilaku, tentu pendidikan menjadi landasan yang sangat baik untuk di perhatikan. untuk itu penjelasan mengenai pendidikan akan dijelaskan dengan sangat lengkap dan jelas, berikut ini penjelasannya. Dalam bahasa Inggris pendidikan adalah “education“. Sedangkan jika didalam bahasa latin disebut dengan sebut “educatum” yang kata itu berasal dari kata E serta Duco, E mengartikan perkembangan dari luar dari dalam atau juga perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco mengartikan sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan dapat juga disebut ialah sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan diri. Pengertian pendidikan menurut Wikipedia, pendidikan adalah suatu pembelajaran keterampilan, pengetahuan, juga kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari 1 generasi ke generasi yang lainnya dengan melalui suatu pengajaran, penelitian dan juga pelatihan. Berikut ini pengertian pendidikan yang dikemukakan dari para ahli, antara lain sebagai berikut Menurut Ki Hajar Dewantara Dikenal juga dengan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Beliau menggemukakan pendapatnya mengenai pengertian pendidikan, yakni tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun yang dimaksud, pendidikan adalah menuntun segala sesuatu atau semua kekuatan kodrat yang terdapat di dalam diri anak peserta didik itu sendiri, supaya mereka sebagai manusia serta juga sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan juga dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya. Menurut Ahmad D. Marimba Pengertian pendidikan ialah suatu bimbingan dengan yang dilaksanakan atau dilakukan dengan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani serta juga rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama. Menurut Horne mengenai pendidikan, beliau menyatakan pendapatnya bahwa pendidikan merupakan suatu alat yang mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya didalam mempengaruhi diri sendiri dan juga menjaga idealismenya. Menurut Martinus Jan Langeveld Pengertian pendidikan ialah, suatu upaya menolong anak untuk bisa melakukan tugas hidupnya dengan secara mandiri agar dapat bertanggung jawab dengan secara susila. Pendidikan iyalah usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kearah kedewasaan. Pengertian pendidikan menurut Gunning dan Kohnstamm ialah suatu proses pembentukan hati nurani. Suatu pembentukan dan juga penentuan diri dengan secara etis sesuaidengan hati nurani. Menurut Stella Van Petten Henderson ialah kombinasi dari pertumbuhan, perkembangan diri serta warisan sosial. Pengertian pendidikan menurut Carter V. Good ialah suatu proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap serta perilaku bermasyarakat. Proses sosial yang mana seseorang atau individu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau juga sekolah, sehingga bisa mencapai perkembangan diri serta juga kecakapan sosial. Pengertian pendidikan berdasarkan UU Tahun 2003 ialah suatu usaha sadar serta terencana untuk dapat mewujudkan suasana belajar & proses pembelajaran supaya pesertadidik dengan secara aktif mengembangkan atau menggali potensi dirinya untuk bisa atau dapat mempunyai kekuatan pengendalian diri, spritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian dan juga keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, bagi masyarakat, bagi bangsa, dan bagi negara. Tujuan Pendidikan Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 tentang atau mengenai sistem pendidikan nasional pasal 3 dijelaskan mengenai tujuan pendidikan yaitu, mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang beriman serta juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi Pendidikan Horton & Hunt Menurut pendapatnya , lembaga pendidikan berhubungan atau berkaitan dengan fungsi yang nyata manifest yaitu antara lain sebagai berikut Mempersiapkan anggota masyarakat untuk dapat mencari nafkah. Mengembangkan bakat individu demi kepuasan pribadi serta bagi kepentingan masyarakat. Melestarikan kebudayaan. Menanamkan kemampuan keterampilan yang diperlua untuk partisipasi didalam sebuah demokrasi. Menurut David Popenoe, terdapat empat macam fungsi pendidikan Yaitu sebagai berikut Transmisi pemindahan kebudayaan. Memilih dan mengajarkan peranan sosial. Menjamin integrasi sosial. Sekolah mengajarkan corak kepribadian. Sumber inovasi sosial. Fungsi Lembaga Pendidikan Dibawah ini merupakan Fungsi lain dari sebuah lembaga pendidikan adalah sebagai berikut. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Dengan adanya sebuah pendidikan yang ada di lingkungan sekolah orang tua akan melimpahkan tugas serta juga wewenangnya dalam mendidik anak kepada pihak sekolah. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki suatu potensi untuk dapat menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal itu tampak atau terlihat dengan adanya sebuah perbedaan pendapat atau juga pandangan antara sekolah serta masyarakat mengenai segala sesuatu hal, seperti misalnya pendidikan seks & juga sikap terbuka. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan di dalam lingkungan sekolah juga diharapkan untuk bisa untuk mampu mensosialisasikan kepada murid-murid atau peserta didiknya supaya bisa menerima tiap -tiap perbedaan seperti misalnya privilise, prestise serta juga status yang ada didalam hidup masyarakat. Sekolah juga diharapkan dapat menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan disekolah dapat juga untuk memperlambat para murid-murid atau peserta didik ke masa dewasa disebabkan karena murid-murid atau peserta didik masih dapat tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya. Sekian uraian mengenei Pendidikan Pengertian, Tujuan, Fungsi Menurut Para Ahli, semoga dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih Baca juga artikel menarik lainnya Hidup Rukun Pengertian, Manfaat, Nilai, Bentuk dan Contoh 52 Pengertian Sejarah, Unsur dan Ruang Lingkup Menurut Para Ahli Pengertian Kecepatan dan Kelincahan Menurut Para Ahli KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini berhasil diselasaikan. Adapun judul makalah ini adalah’’KUMPULAN MAKALAH ILMU PENDIDIKAN’’ makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan. Diharapkan agar dapat menjadi referensi ilmu untuk perkembangan wacana dalam memehami Ilmu Pendidikan itu sendiri. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk ke depan. Way jepara, 07 Mei 2013 Penyusun MURNI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt dibandingkan makhluk ciptaannya yang lain. Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya. Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin berkembang. Pengembangan diri untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan memerlukan apa yang kita sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas. Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman maka diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga hal tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting. Yang pada akhirnya menjadikan pendidikan sebagai kunci utama kemajuan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka perlu kiranya penyusun untuk menjelaskan secara rinci mengenai 1. Apakah pengertian dasar pendidikan serta dasar pendidikanya? 2. Apakah yang dimaksud pengertian tujuan pendidikan begitu pula tujuan pendidikan tersebut? 3. Apa pengertian fungsi pendidikan sekaligus fungsi pendidikanya? 4. Apa pengertian faktor pendidikan serta apa saja faktor-faktor pendidikan? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Dasar Pendidikan Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata 1997 mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu  Filosofis  Psikologis  Sosial-budaya  Ilmu pengetahuan dan teknologi Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas keempat landasan tersebut sbb 1. Landasan Filosofis Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. 2. Landasan Psikologis Nana Syaodih Sukmadinata 1997 mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum. 3. Landasan Sosial-Budaya Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia – manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat. Israel Scheffer Nana Syaodih Sukamdinata, 1997 mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan demikian, kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global. 4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang, Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia bisa menginjakkan kaki di Bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia. Setelah dasar / landasan pendidikan ditetapkan, kita dapat menyusun tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Ada beberapa rumusan mengenai tujuan pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia, namun yang akan kita bahas di sini adalah rumusan yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 serta rumusan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. B. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu diarahkan Dirto Hadisusanto, Suryati Sudartho dan Dwi Siswoyo, 1995 sasaran yang dicapai melalui pendidikan memiliki ruang lingkup sama dengan fungsi pendidikan. Wujud tujuan pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Sehingga tujuan pendidikan dapat dimaknakan sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dijalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer 1860 yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan 1. Kegiatan demi kelangsungan hidup 2. Usaha mencari nafkah 3. Pendidikan anak 4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara 5. Penggunaan waktu senggang Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya dalam masyarakat. Bloomcs membedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu 1. Kognitif head Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental. 2. Afektif heart Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau perkembangan emosional dan moral. Tujuan afektif dibagi dalam lima bagian, yaitu a. Receiving yaitu menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu. b. Responding Merespon yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon. c. Valuing Menghargai yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada norma tersebut. d. Organization Organisasi yaitu membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai. e. Characterization by Value or Value Complex yaitu mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak seseorang, norma itu menjadi bagian diri pribadi. 3. Psikomotor hand Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur motoris. Tujuan kognitif dibagi dalam enam bagian, yaitu a. Knowledge Pengetahuan meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat. b. Comprehension Pemahaman merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan, menafsirkan suatu teori. c. Application Penerapan merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam. d. Analysis Analisis yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-unsurnya misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya. e. Synthesis Sintesis yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur. f. Evaluation Penilaian yaitu penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu. Dr. Langeveld Belanda mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam 6 macam, yaitu 1. Tujuan umum, total atau akhir, merupakan tujuan yang paling jauh dan yang paling akhir dicapai, dan merupakan keseluruhan / kebulatan tujuan yang ingin dicapai, misalnya kedewasaan, manusia muslim sejati, manusia Indonesia seutuhnya dan sebagainya. 2. Tujuan khusus, merupakan pengkhususan dari tujuan umum yaitu pengkhususan berdasarkan usia, jenis kelamin, intelegensi anak super normal, normal, di bawah normal, bakat atau minat. 3. Tujuan tak lengkap, meliputi sebagian kehidupan manusia, misalnya segi psikologis, biologis atau sosiologis saja. 4. Tujuan sementara, hanya berlaku sementara kalau sudah tercapai tujuan yang di inginkan, maka tujuan sementara itu lalu ditinggalkan, contohnya memasukan anak ke pesantren. 5. Tujuan intermedier, merupakan tujuan perantara untuk mencapai tujuan yang pokok, contohnya memasukan anak pada pusat pelatihan kerja. 6. Tujuan incidental, merupakan tujuan yang ingin dicapai pada saat-saat tertentu, misal memberi tahu cara-cara makan yang sopan pada saat makan bersama. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu; 1. Tujuan Pendidikan Nasional TPN TPN adalah tujuan yang bersuifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman leh setiap usaha pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal sesuai dengan pandagan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang. TPN merupakan sumber dan pedoman dalam usaha penyelengggaraan pendidikan. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bengsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 2. Tujuan Institusional Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain, tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, seperti standar kompetensi pendidikan dasar, menengah kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab V pasal 26 dijelaskan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berahlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. 3. Tujuan Kurikuler Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler pada dasarnya merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional. Pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan , dan khusus pada jenjang pendidikan dan menengah terdiri atas a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika. e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. 4. Tujuan Pembelajarn/Instruksional Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional merupakan tujuan yang paling khusus dan merupakan bagian dari tujuan kurikuler. Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran di suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran ini adalah tugas guru. Sebelum guru melakukan proses belajar mengajar, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran. C. Pengertian dan Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan Dirto Hadisusanto, dkk, 1995 57. Selain itu pendidikan mempunyai fungsi 1. Menyiapkan sebagai fungsi 2. Menyiapkan tenaga kerja dan 3. Menyiapkan warga negara yang baik. Menurut Jeane H. Balantine 1983 5-7, fungsi pendidikan bagi masyarakat meliputi 1. Fungsi sosialisasi 2. Fungsi seleksi, latihan dan alokasi 3. Fungsi inovasi dan perubahan sosial 4. Fungsi pengembangan pribadi dan social Menurut Alex Inkeles dalam Parsono dkk., 19905-15 fungsi pendidikan 1. Menindahkan nilai-nilai budaya 2. Fungsi nilai pengajaran 3. Fungsi meningkatkan mobillitas sosial 4. fungsi stratifikasi 5. fungsi latihan jabatan 6. fungsi mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial, 7. fungsi membentuk semangat kebangsaan 8. fungsi pengasuh bayi. Di Indonesia fungsi pendidikan diatur dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Dalam kegiatan pendidikan, tujuan memiliki kedudukan yang amat penting. Lebih – lebih bila dibandingkan diantara aneka komponen lain dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua komponen yang diadakan, serta seluruh kegiatan pendidikan yang diupayakan semua semata-mata hanyalah tertuju pada pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karenanya, semua hal dan semua kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang menyimpang dari pencapaian tujuan pendidikan, dianggap sebagai praktik pendidikan yang menyimpang juga. Pada bagian lain tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting pula selain penting dalam kedudukannya. Fungsi tujuan pendidikan adalah mengarahkan, memberikan orientasi, dan memberikan pedoman kearah mana pendidikan diselenggarakan sebaik-baiknya. Oleh karena pendidikan memiliki fungsi yang mat penting tersebut, maka tujuan pendidikan harus dirumuskan secara mantap oleh semua pendidikan disemua jenjang. Dengan rumusan tujuan pendidikan yang mantap diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan menyimpang. D. Pengertian dan Faktor Pendidikan Faktor pendidikan adalah hal yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan pendidik, atau dapat dikatakan bahwa faktor pendidikan memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksanya pekerjaan pendidik. Jenis-jenis faktor pendidikan yaitu 1. Faktor Tujuan Tujuan adalah batas cita-cita yang diinginkan dalam satu usaha. Semua usaha mempunyai dan diikat oleh tujuan tertentu, termasuk usaha pendidikan. 2. Faktor Alat Alat-alat pendidikan ialah segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan di dalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat pendidikan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, sebagai berikut a. Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai perlengkapan ialah berwujud benda-benda yang nyata atau konkrit yang dipentingkan di dalam pelaksanaan pendidikan. Perlengkapan ini antara lain dapat berwujud Buku teks, perpustakaan, dan alat-alat peraga. b. Alat merupakan perencanaan pelaksanaan pendidikan Alat-alat peraga yaitu Alat-alat pelajaran secara penginderaan yang tampak dan dapat diamati. Alat-alat peraga diperlukan sekali di dalam memberikan pelajaran kepada anak untuk memudahkan di dalam memberikan pelajaran dengan jelas atau menguasai isi dan kecekatan pelajaran dengan baik. Tentunya setiap alat peraga yang mau dipergunakan disesuaikan dengan tujuan pendidikan ynag akan dicapainya, atau pelajaran yang akan diberikan kepada anak menurut kadar keperluannya saja. Sebab pemakaian alat-alat peraga yang terlalu banyak akan melambankan anak berpikir abstrak dan sebaliknya penyampaian pendidikan yang verbalistis akan membosankan anak. Alat-alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tertulis, namun alat-alat peraga sebagai pelengkap dan pembantu agar pelajaran lebih jelas dan betul-betul meresap pada anak. Dalam aktivitas pendidikan ada lima faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi. kelima faktor pendidikan tersebut meliputi 1. Pendidik Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikanya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pendidik dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua. Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik yang pertama dan utama. Hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif yang mengandung dua unsur dasar, yaitu • Unsur kasih sayang pendidik terhadap anak • Unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik untuk menuntun perkembangan anak. b. Pendidik menurut jabatan, yaitu Guru. Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan. Hal yang penting yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah kewibawaan. Menurut ada tiga sendi kewibawaan yang harus dibina yaitu 1. Kepercayaan, pendidik harus percaya bahawa dirinya dapat mendidik dan juga harus percaya bahwa peserta didik dapat dididik. 2. Kasih Sayang, mengandung dua arti yakni penyerahan diri terhadap yang disayangi dan pengendalian terhadap yang disayang. 3. Kemampuan, kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui beberapa cara, antara lain pengkajian terhadap ilmu pengetahuan kependidikan dan mengambil manfaat dari pengalaman kerja. 2. Peserta Didik Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Dalam pendidikan tradisional, peserta didik dipandang sebagai organisme pasif. Peserta didik dalam usia dan tingkatan kelas yang sama bisa memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada konteks yang mendorong perkembangan seseorang. Ada empat konteks yang dapat disebutkan, yaitu a. Lingkungan dimana peserta didik belajar secara kebetulan dan kadang-kadang, disitulah mereka belajar secara tidak berprogram. b. Lingkungan belajar dimana peserta didik belajar secara sengaja dan dikehendaki. c. Sekolah dimana peserta didik belajar mengikuti program yang ditetapkan. d. Lingkungan pendidikan optimal,di sekolah yang ideal dimana peserta dapat melakukan cara belajar siswa aktif CBSA sekaligus mengimlikasikan nilai-nilai. 3. Tujuan Adalah usaha pencapaian tujuan oleh peserta didik tentang hasil praktek pendidikan baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoritische Pedagogik dibedakan adanya macam-macam tujuan sebagai berikut • Tujuan umum • Tujuan tak sempurna tak lengkap • Tujuan sementara • Tujuan perantara • Tujuan insidental 4. Materi Segala sesuatu yang disampaikan pendidik kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan dimasyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan materi pendidikan yaitu • Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan • Materi harus sesuai dengan peserta didik 5. Alat Adalah segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan tersebut dibedakan atas yang preventif dan kuratif. Dalam pendidikan, terdapat faktor-faktor yang saling mendukung diantaranya pendidik, peserta didik, tujuan, materi dan alat. Jika semua faktor-faktor dalam pendidikan saling melengkapi, maka pendidikan akan lebih maksimal dalam pelaksanaanya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai tujuan pendidikan di atas, Dapat kita ketahui bahwasanya Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal, non formal maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas dengan tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam setiap peradaban bangsa. B. Saran Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar, tujuan, fungsi dan faktor pendidikan secara mendalam. Oleh karena itu kita sebagai tenaga pengajar pendidik harus mampu memberikan ilmu pendidikan kepada peserta didik karena sangat penting dalam proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Drs. Dirto Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, 1995 59 Sanjaya, Kencana Sukardjo dan Komarudin Landasan Pendidikan. Jakarta Rajawali Pers Tirtarahardja,Umar,Sulo, Pengantar Rineka Cipta Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta Rineka Cipta Wahab, Rochmad. 2011. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta CV Aswaja Pressindo MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN KOMPONEN, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN Dosen Pengampu DEWI WAHYUNING HIKMAH Oleh Emi Mulya Rahayu NIM FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PGMI INSTITUT ILMU KE ISLAMAN ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN – PROBOLINGGO 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya, sehingga karya tulis berjudul Dasar – Dasar Pendidikan. Ungkapan terimakasih saya sampaikan teruntuk Ayah Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan semangat serta Do’a. Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Dosen Pengampu sekaligus Pembimbing yaitu Ibu Dewi Wahyuning Hikmah yang telah membimbing kami. Tulisan ini berisi tentang “Komponen, Fungsi dan Tujuan Pendidikan”. Namun penulis menyadari bahwa karya tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Maka kritik dan saran yang bersifat membangun Penulis sangat mengharapkan demi peningkatan karya ilmiah ini dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Paiton, 06 Maret 2019 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1 Latar Belakang …………………………………………....................... 1 Rumusan Masalah ……………………………….............………......... 1 Tujuan Penulisan ………………………….............……………........... 1 Manfaat ……………………………..................………………….......... 2 Ruang Lingkup …………………………………………........…..…..... 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………........…............….. 3 Komponen Pendidikan……………………………………….........… 3 Macam – macam Komponen Pendidikan………………………...… 3 Fungsi Pendidikan………………………………………….........….... 6 Tujuan Pendidikan………………………………………….......…..... 6 Tujuan Pendidikan Dibedakan Menjadi Tiga………..…..…............ 7 BAB III PENUTUP………………………………………….......…............................ 9 Kesimpulan………………………………………….......…................... 9 Saran………………………………………….......….............................. 9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10 BAB I PENDAHULUAN Menurut anda apakah sistem pendidikan di Indonesia ini keliru? Lalu bagaimana untuk memperbaikinya? Sejauh ini kita punya cita – cita di masadepan, namun kita belum tahu bagaimana untuk mewujudkannya, Menjadi pendidik yang handal sebagai guru yang teladan yang mampu memperbaiki sistem pendidikan yang sudah ada. Ketahuilah bahwa tidak ada yang salah pada sistem pendidikan, namun kita sebagai pendidik harus mampu bersabar didalam memperbaiki sistem pendidikan yang ada saat ini. Tanpa mengetahui tujuan dari sistem pendidikan, kita akan sulit untuk memahami pendidikan seperti apa yang kita inginkan di masa depan, Sebagai agen perubahan Pendidik memegang peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Dalam tujuan pendidika harus sesuai peserta didik dengan keahlian dibidangnya, mencetak generasi muda yang gemilang. Dalam tujua pendidikan ini, Pendidik harus memotivasi, sebagai pemegang peranan “Ingngarsa Sing Tuladha Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani” Oleh Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan semata – mata untuk berupaya memperbaiki tingkah laku yang buruk. Memberantas kebodohan dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud Komponen Pendidikan? 2. Apa saja macam – macam Komponen pendidikan? 3. Apa fungsi utama Pendidikan? 4. Apaah tujuan Pendidikan? Tujuan penulisan 1. Sebagai salah satu syarat guna memenuhi Tugas pembuatan makalah mata kuliah “Dasar – Dasar Pendidikan” 2. Untuk memahami Komponen, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Manfaat Penulisan 1. Menambah Ilmu pengetahuan tentang dasar – dasar pendidikan bagi penulis dan pembaca. 2. Menambah kreativitas penulis dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar 3. Menambah Literatur perpustakaan Ruang Lingkup Untuk menghindari pembahasan materi ini terlalu luas, dan mengingat keterbatasan kemampuan. Pengetahuan dan waktu yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup laporan Makalah ini terbatas pada Komponen Pendidikan, Fungsi utama Pendidikan dan Tujuan Pendidikan. BAB II PEMBAHASAN Kegiatan pendidikan adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem Pendidikan memuat beberapa komponen – komponen tertentu yang saling mempengaruhi dan memudahkan pemahaman tentang sistem, ambilah contoh sebuah sepeda, sepeda adalah sebuah sistem. Sistem terdiri dari beberapa Komponen pada sepeda terdapat beberapa Komponen yaitu, rantai, ban, sadel, rem, stang dll. Komponen tersebut membentuk berfungsinya sebuah sistem. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan maka sistem tidak akan berfungsi demikian juga Pendidikan sebagai sebuah sistem Pendidikan terdiri dari beberapa komponen, yaitu tujuan peserta didik ,alat, dan Lingkungan. Jika salah satu komponen tidak ada maka Pendidikan tidak dapat berfungsi dengan baik. Macam – Macam Komponen Pendidikan Tujuan merupakan Komponen penting yang sangat menentukan bahkan merupakan esensi dari Pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai tingkatan, mulai dari tujuam umumu tujuam khusu, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan intermediad dan tujuan isidental [1] Peserta didik adalah anggota masyarakat laki – laki dan perempuan yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik menurut sifatnya dapat dididik, karena mereka mempunyai bakat dan disposisi – disposisi yang memungkinkan untuk diberi pendidikan 3. Pendidik Pendidik adalah orang laki – laki dan perempuan yang dengan sengaja memengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi [2]. Secara Akdemis, pendidik adalah tenaga pendidikan, yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang menyelenggaraan pendidikan. 4. Alat Pendidikan Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat komdisi – kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan pendidik, tetapi juga sebagai langkah atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan.[3]. Ø Kategori yang membedakan alat pendidikan a. Alat Pendidikan Positif dan Negetif Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditujukan agar anak mengajarkan sesuatu yang baik. Alat Pendidikan negatif dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk. b. Alat pendidikan Preventif dan Korektif Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk mencegah anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik, Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan peserta didik. c. Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar peserta didik menjadi senang. Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat peserta didik merasa tidak senang dan tidak nyaman melakukan sesuatu karena aktivitasnya tidak produktif. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak karena bagian besar kehidupan anak berada di tengah – tengah keluarganya. Ø Tanggung jawab yang harus dilakukan orangtua adalah sebagai berikut a. Memelihara dan Membesarkannya. b. Melindungi dan Menjamin Kesehatannya. c. Mendidik dengan berbagai ilmu. Orangtua memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anak. d. Membahagiakan kehidupan anak. Oleh sebab itu, orangtua senantiasa mengupayakan kebahagiaan anak dalam kapasitas pemenuhan kebutuhan sesuai dengan perkembangan usianya, yang diiringi dengan memberikan pendidikan agama dan akhlak yang baik. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah. Mulai dari tingakat kanak – kanak TK, sekolah dasar SD, Madrasah Ibtidaiyah MI sampai dengan pendidikan tinggi PT Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia laki – laki dan perempuan yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan social sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Selanjutnya, masyarakat memberikan pendidikan dalam lingkup yang lebih luas, termasuk didalamnya pemahaman terhadap etika dan norma masyarakat tempat peserta didik bergaul dan berinteraksi. Secara fungsional dan stuktural anggota masyarakat betanggung jawab terhadap perilaku warga di lingkungan masing – masing. Secara konsepsional, tanggung jawab pendidikan yang dibebankan kepada mereka berupa pengawasan, penyaluran, pembinaan, dan peningkatan kualitas anggotanya. Pendidikan sebagai sebuah aktivitas tidak lepas dari fungsi dan tujuan. Fungsi utama pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya. Setiap kegiatan, apa pun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu di hadapkan apada tujuan yang ingin di capai. Bagaimanapun, segala usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa –apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat penting bagi kegiatan, termasuk kegiatan pendidikan. Cita – cita dan tujuan yang ingin di nyatakan secara jelas sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui sesuatu proses kegaitan seperti pendidikan, bila tidak mempunya tujuan yang jelas untuk dicapai, maka prosesnya akan menjadi kabur. Ø Tentang tujuan pendidikan, Langeveld membedakannya menjadi enam tujuan pendidikan, yaitu Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani peserta didik. Maksud kedewasaan jasmani adalah jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai batas pertumbuhan maksimal, maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi. Kedewasaan rohani adalah peserta didik sudah mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Tujuan Khusus adalah tujuan tertentu yang hendak dicapai berdasar usia, jenis kelamin, sifat, bakat, intelegasi, lingkungan social budaya, terhadap perkembangan, tuntutan pekerjaan dan sebagainya. Tujuan tidak lengkap adalah tujuan yang menyangkut sebagian aspek manusia, misalnya tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja, tanpa tanpa memperhatikan yang lainnya. Jadi tujuan tidak lengkap ini bagian dari tujuan umum yang melengkapi perkembangan seluruh aspek kepribadian. Proses untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan diupayakan untuk menjacari tujuan akhir itulah yang di maksud tujuan sementara contohnya anak menyelesaikan pendidikan dijenjang pendidikan dasar merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi. Tujuan Intermedier adalah tujuan perantara bagi lainnya yang pokok. Misalnya, anak dibiasakan untuk menyapu halaman, maksudnya agar ia kelak mempunyai rasa tanggung jawab. Tujuan Insidental adalah tujuan yang dicapai pada saat – saat tertentu. Yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya, orangtua menegur anaknya agar berbicara sopan Tujuan pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu4[4] Meliputi kemampuan – kemampuan yang di harapkan dapat tercapai setelah dilakukannya proses belajar mengajar. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam kemampuan tersebut bersifat hierarkis. Artinya, untuk mencapai semuanya harus sudah memiliki kemampuan sebelumnya. Domain Efektif berupa kemampuan untuk menerima, menjawab, menilai, membentuk dan mengkarateristik Terdiri dari kemampuan persepsi, kesiapan, dan respons terpimpin. BAB III PENUTUP Dari uraian diatas dapat dipahami secara jelas dan mendalam tentang komponen fungsi, dan tujuan pendidikan yaitu 1. Komponen pendidikan meliputi tujuan, peserta didik, pendidik, alat dan Lingkungan. 2. Fungsi utama Pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan. 3. Tujuan pendidikan dibedakan jadi enam yakni tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan Intermedief serta tujuan Insidental. Lebih semangat dalam meraih Pendidikan di masa depan, agar tujuan pendidikan tercapai secara maximal DAFTAR PUSTAKA dasar penerbit kencana [4] Blum Suwarno20063435

makalah fungsi dan tujuan pendidikan